Senin, 14 Agustus 2023

Materi TJKT

Mapel Minggu 1: 18/07/2023
>Proses Bisnis Di Bidang Tjkt
H.ASESMEN FORMATIF
20/07/2023
>BUDAYA MUTU

MAPEL MINGGU 2:01/08/2023
>PRESENTASI MENJUAL TEMA BLOG
02/08/2023

MAPEL 4:

Pengertian Fiber Optik
 

 
 
 

Fiber optik adalah jenis kabel yang terbuat dari serat plastik dan kaca halus, yang berfungsi untuk menghubungkan antar perangkat maupun pengguna dalam lingkup wilayah tertentu.

Dibandingkan dengan teknologi kabel coaxial pada umumnya, bandwidth serat optik jauh lebih besar karena mampu mencapai kecepatan gigabyte per second (Gbps). Sehingga, proses transfer data yang terjadi bisa jauh lebih cepat.

Serat optik cenderung stabil dalam penggunaannya dan jarang sekali mengalami gangguan, sebab tidak membawa arus listrik serta tak dipengaruhi oleh elektromagnetik.


Struktur Fiber Optik


Sebelum mencari tahu bagaimana cara kerjanya, mari kita mengetahui strukturnya terlebih dahulu supaya lebih mudah memahaminya. Begini struktur fiber optik dari dalam ke luar serta fungsinya masing-masing.

1. Inti (core)

Bagian core (inti) pada serat optik terbuat dari kaca dan plastik halus dengan diameter yang tebalnya sangat kecil, yakni 2-50 mikrometer. Fungsinya adalah sebagai media merambatnya cahaya.

2. Cladding

Cladding merupakan bagian yang menyelubungi lapisan inti (core) pada serat optik, ukurannya 5-250 mikrometer. Cladding terbuat dari bahan silikon, sehingga memiliki indeks bias berbeda agar cahaya dapat dipantulkan kembali sekaligus membuat cahaya tetap berada dalam serat optik.

Fungsi cladding tidak hanya sebagai lapisan pelindung inti serat optik saja, tetapi juga untuk melindungi gelombang cahaya. Itulah mengapa, adanya cladding membantu supaya cahaya dapat tembus kembali ke inti.

3. Buffer/coating

Lapisan setelah cladding adalah coating atau buffering, terbuat dari bahan plastik dengan sifat elastis yang gunanya untuk melindungi serat optik dari segala gangguan fisik. Contoh gangguannya, misalnya terjadi lekukan pada kabel serta ketidak-seimbangan kelembaban udara.

Adanya lapisan coating dapat memberi perlindungan apabila terjadi retakan-retakan pada permukaan kabel sekaligus sebagai perlindungan mekanis dalam proses transmisi cahaya pada serat optik. Di bagian dalam lapisan coating, bahannya terbuat dari lapisan plastik elastis, kemudian pada bagian luar coating terdapat lapisan pembungkus tambahan atau disebut dengan buffer primer.

4. Strength member dan outer jacket

Adapun lapisan paling luar adalah strength member dan outer jacket. Fungsinya untuk melindungi kabel serat optik dari gangguan fisik secara langsung maupun gangguan dalam bentuk lainnya.

Jenis-jenis fiber optik

Fiber optik single mode
Fiber optik single mode memiliki ukuran inti (diameter core) sebesar 9 mikrometer dan mampu melakukan transmisi cahaya secara tunggal. Lihat Foto Struktur kabel fiber optic single mode.




Keunggulan kabel fiber optik single mode terletak dari aspek jangkauannya yang cukup luas. Kabel jenis ini bahkan dapat mentransmisi cahaya hingga jarak mencapai 100 km.

 Transmisi cahaya yang dilakukan pada kabel ini dapat melesat hingga 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik. Meski unggul dari segi aksesibilitas, namun kabel fiber optic single mode memiliki kekurangan dari aspek kecepatan. 

Kabel fiber optik single mode banyak dimanfaatkan pada alat elektronik yang beroperasi pada panjang gelombang 1.310 hingga 1.550 nm, seperti jaringan Local Area Network (LAN), layanan TV kabel, hingga telepon rumah.


Fiber optik multimode 
Sementara itu, kabel fiber optik multimode unggul dari segi kecepatan transmisi bandwidth yang dihantarkan.Memiliki diameter inti 50-62,5 mikrometer, kabel ini mampu membawa beberapa cahaya secara bersamaan pada panjang gelombang 850 nm.

Kecepatan yang dihasilkan pada kabel fiber optic multimode tergolong lebih pesat lantaran kabel ini memiliki ukuran inti yang jauh lebih besar. Namun karena memiliki jangakuan yang cukup terbatas, kabel ini lebih cocok digunakan untuk kebutuhan jarak dekat.

Untuk mengatasi hal tersebut pengguna dapat memanfaatkan extender untuk menambah jarak jangkuan kabel fiber optik multimode hingga 2 km. Kabel fiber optik single mode dan multimode dapat dibedakan dengan mudah. Umumnya, kabel singlemode dilapisi dengan selubung luar berwarna kuning, sedangkan multimode berwarna biru atau oranye.

Cara Kerja Fiber Optik

Setelah memahami bagian-bagiannya, selanjutnya mari kita bahas bagaimana cara kerjanya. Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa fiber atau serat optik media transmisinya berupa cahaya, bukan listrik.

Oleh karena itu, cara kerja fiber optik adalah dengan memanfaatkan serat kaca untuk memperoleh refleksi cahaya dalam jumlah besar agar semua data dapat ditransmisikan secara maksimal dan stabil. Refleksi cahaya tersebut akan bergerak memantul melalui cladding ke bagian inti, sebab cladding sifatnya tidak menyerap cahaya dari inti.

Keuntungan Fiber Optik

Fiber optik merupakan jenis kabel dari bahan serat plastik dan kaca halus yang mampu menyediakan internet berkecepatan sangat tinggi. Selain perihal kecepatan, berikut ini adalah keuntungan fiber optik.

  1. Memiliki kecepatan tinggi: Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengirimkan data dalam jumlah yang besar dengan kecepatan hingga gigabyte per detik. Jika bandwidth yang dibutuhkan besar, maka fiber optik dapat menjadi pilihan.
  2. Jarak transmisi yang lebih jauh: Fiber optik memungkinkan perusahaan memperluas jaringan dengan kemampuan transmisi jarak jauh tanpa adanya penurunan kualitas sinyal.
  3. Efisiensi penggunaan ruang: Kabel fiber optik lebih kecil sehingga bisa menghemat penggunaan ruang di kantor sehingga lebih efisien.
  4. Lebih aman: Karena fiber optik menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai penghantar sinyal, risiko korslet menjadi tidak ada sehingga data dapat dihantarkan dengan aman. Tanpa adanya gangguan, operasional bisnis dapat terjaga.
  5. Bebas dari gangguan sinyal: sinyal elektromagnetik lebih sulit untuk terganggu sumber interferensi eksternal, berbeda dengan kabel tradisional yang menggunakan hantaran listrik. Jadi, stabilitas dapat terjaga.

Bagi perusahaan, penggunaan internet berkecepatan tinggi sangat penting karena dapat memperlancar seluruh aktivitas bisnis. Itulah mengapa, penting sekali mempertimbangkan untuk menggunakan dedicated internet supaya kegiatan pengiriman data semakin leluasa dengan kecepatan stabil sekaligus lebih aman.


MATERI 5: DATA CENTER




Pengertian Data Center

Data center adalah fasilitas fisik yang dipakai sebagai tempat menyimpan sistem komputerisasi dan komponen lainnya yang terkait, seperti sistem komunikasi data dan sistem penyimpanan. Data center berperan sebagai repositori terpusat bagi kepentingan suatu institusi.

Standarisasi Data Center

Untuk menjamin level integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) sebuah Data Center, diperlukan adanya suatu standarisasi. Adapun standarisasi yang dipakai adalah standarisasi internasional, seperti:

  1. TIA-942
  2. Uptime Institute

Sedangkan standarisasi bagi komponen-komponen dari Data Center-nya bisa merujuk kepada standar/pedoman nasional maupun internasional, yakni IEC, NFPA, UL, SNI, PUIL dan sebagainya.

Tingkatan Data Center

Data center memiliki beberapa tingkatan, yaitu:
Tier I: Basic
Tier II: Redundant Capacity Components
Tier III: Concurently Maintainable
Tier IV: Fault Tolerant

Berikut ini adalah sejumlah karakteristik dari masing-masing tier tersebut:

Tier I: Basic

  • Tidak memiliki kapasitas komponen yang redundan
  • Hanya memiliki satu jalur distribusi untuk melayani perangkat server/jaringan
  • Tidak memiliki skema pemeliharaan yang menjamin kelangsungan layanan
  • Human error dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
  • Availability 99,67%, accepted down-time setara dengan 28,8 jam/tahun

Tier II: Redundant Capacity Components

  • Sudah memiliki kapasitas komponen yang redundan, namun tetap masih menggunakan satu jalur distribusi yang melayani perangkat server/jaringan
  • Memiliki skema pemeliharaan yang menjamin kelangsungan layanan untuk komponen-komponen yang memiliki redundansi
  • Human error masih dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
  • Availability 99,75%, accepted down-time setara dengan 22 jam/tahun

Tier III: Concurently Maintainable

  • Sudah memiliki kapasitas komponen yang redundan dan menggunakan jalur distribusi ganda untuk melayani perangkat server/jaringan
  • Seluruh perangkat server/jaringan disuplai oleh jalur distribusi ganda (dual-powered)
  • Setiap kapasitas komponen dan elemen jalur distribusi dapat dilepas dari sistem (untuk pemeliharaan) tanpa membuat sistem mati
  • Human error dan operation error masih dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
  • Availability 99,98%, accepted down-time setara dengan 1,6 jam/tahun

Tier IV: Fault Tolerant

  • Memiliki kapasitas komponen ganda, independen, dan terisolasi satu sama lain, untuk menciptakan redundansi
  • Memiliki jalur distribusi ganda yang aktif untuk melayani perangkat server/jaringan
  • Seluruh perangkat server/jaringan disuplai oleh jalur distribusi ganda (dual-powered)
  • Setiap kapasitas komponen dan elemen jalur distribusi dapat dilepas dari sistem (untuk pemeliharaan) tanpa membuat sistem mati
  • Sistem dapat secara otomatis merespons (self-healing) pada setiap kegagalan komponen atau elemen untuk mencegah dampak lebih lanjut
  • Availability 99,99%, accepted down-time setara dengan 0,8 jam/tahun

Komponen Data Center

Berikut ini adalah komponen-komponen yang biasa terdapat pada suatu Data Center:

  1. Fire Suppression System (FSS)
  • Menggunakan gas seperti FM200, Novec1230, atau IG55
  • Memiliki system controller yang independen
  • Memiliki 2 (dua) macam smoke detector yang terpasang di atas dan di bawah raised floor, dan/atau di atas ceiling
  1. Sistem Kelistrikan
  • Memiliki panel-panel listrik Utama, UPS, PDU, dan Utility/Service yang terpisah
  • Menggunakan sistem tray khusus, yang dihubungkan dengan sistem grounding
  1. Sistem Perkabelan Data
  • Menggunakan skema/ketentuan Structured Cabling System (SCS) yang bersertifikasi
  • Direkomendasikan membuat interkoneksi antar rak perangkat dengan skema back-to-back patching
  • Menggunakan sistem tray khusus
  1. Raised Floor System
  • Menggunakan material isian berupa semen
  • Ketinggian antara 40-100 cm
  • Dapat menahan beban merata minimal 500-1000 kg/m2
  1. Security & Access Control
  • Kontrol akses dengan menggunakan biometrik atau variasinya
  • Memiliki fitur dan kapasitas logging yang memadai
  • Menggunakan kamera-kamera CCTV beserta media penyimpanannya
  1. Environment Monitoring System (EMS)
  • Memiliki sensor-sensor suhu, kelembaban, dan kebocoran air (water leakage)
  • Dapat mendeteksi status operasi UPS, PAC, dan FSS
  • Dapat mendeteksi status buka/tutup pintu rak perangkat atau panel jika diperlukan
  • Dapat mengirim pesan melalui email atau SMS jika terdapat status yang perlu ditindaklanjuti
  1. Komponen Lain
  • Secara keseluruhan, Data Center harus membentuk sebuah kompartemen api (fire compartment) dengan spesifikasi tahan api (fire rated)
  • Pada dinding, ceiling, pintu, maupun kaca, yang merupakan bagian dari batas (perimeter) kompartemen api, harus menggunakan material yang memiliki spesifikasi tahan api selama minimal 2 (dua) jam

Mini Integrated Data Center

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Mini Integrated Data Center, silakan disimak video rekaman webinar “Data Center” di bawah ini yang menjelaskan juga secara lengkap mengenai hal-hal yang telah ditulis di atas:

















MATERI 6: CLOUD COMPUTING


Pengertian Cloud Computing

Sederhananya, cloud computing (komputasi awan) adalah metode penyampaian berbagai layanan melalui internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan data, serverdatabase, jaringan, dan perangkat lunak.

Daripada menyimpan banyak file di hard drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, penyimpanan berbasis cloud memungkinkan Anda menyimpan file selama Anda memiliki akses ke internet.

Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan, seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk menyimpan data.

Kali ini Indonesian Cloud akan berbagi kepada clouder’s tentang apa itu cloud computing.

Memahami lebih jauh tentang cloud computing

Dinamakan cloud computing karena informasi yang diakses secara remote di “awan” atau ruangan virtual. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan cloud, memungkinkan para penggunanya menyimpan file dan aplikasi dari server jarak jauh. Mereka juga bisa mengaksesnya asalkan ada sambungan internet. Ini berarti, seorang pengguna tidak perlu berada di tempat tertentu untuk mendapatkan akses file-nya.

Cloud computing bisa bersifat public atau privatePublic cloud menyediakan layanannya secara publik di internet. Sementara di lain sisi, private cloud hanya menyediakan layanannya ke orang-orang tertentu. Juga ada opsi hybrid, yang mengombinasikan baik public cloud maupun private cloud.

Contoh pemanfaatan cloud computing

Terlepas dari bermacam layanannya, cloud computing memberikan penggunanya serangkaian fungsi, seperti:

  • Email contohnya layanan Zimbra Mail
  • Penyimpanan, backup, pengambilan data
  • Membuat dan mengetes aplikasi
  • Menganalisis data
  • Streaming audio dan video

Cloud computing terbilang layanan yang relatif baru, tapi sudah digunakan oleh beragam perusahaan mulai dari yang kecil hingga korporasi besar, perusahaan atau kementerian pemerintah, bahkan pengguna individu.

Tak hanya itu, cloud computing juga memiliki layanan seperti pemrosesan bahasa, kecerdasan buatan, dan program-program standar di pekerjaan. Pokoknya layanan yang tidak memerlukan Anda untuk secara fisik berada di depan perangkat keras seperti komputer dan laptop.  

Tipe cloud computing berdasarkan layanannya

Cloud computing bukanlah satu bagian dari teknologi seperti microchip atau telepon genggam. Sebaliknya, ini merupakan sebuah sistem yang utamanya terdiri dari tiga layanan: software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service (PaaS).

  1. Software-as-a-service (SaaS) melibatkan suatu lisensi aplikasi perangkat lunak kepada penggunanya. Lisensi ini biasanya diberikan melalui metode pay-as-you-go atau on-demand. Tipe seperti ini bisa ditemukan di Microsoft Office’s 365
  2. Infrastructure-as-a-service (IaaS) melibatkan metode untuk mengirimkan suatu file dari sistem operasi ke server dan penyimpanan, melalui konektivitas berbasis IP sebagai bagian dari layanan on-demand. Klien jadi tidak perlu membeli perangkat lunak atau server. Contoh populer dari tipe ini adalah Public Cloud dari Indonesian Cloud dan Microsoft Azure.
  3. Platform-as-a-service (PaaS) disebut-sebut sebagai yang paling kompleks. PaaS hampir mirip dengan SaaS, tapi perbedaan paling besarnya adalah, alih-alih mengirim suatu perangkat lunak via online, PaaS sebenarnya adalah platform untuk membuat perangkat lunak yang dikirimkan melalui internet. Contoh dari PaaS seperti Salesforce.com dan Heroku.

Cara kerja cloud computing

Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum, yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya. Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat platform yang sangat besar agar siap menampung layanan virtual.

Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang penyimpanan jika diperlukan. Demikian pula dengan sumber daya yang sedang tidak digunakan, ini akan dilepas kembali ke cloud jika memang sudah tidak lagi dibutuhkan.

Penggunaan sumber daya berbasis on-demand ini menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas yang hampir tidak terbatas. Pasalnya, kebutuhan Anda akan cloud computing senantiasa berubah atau dinamis.

Keuntungan menggunakan cloud computing

Cloud computing bukan sekadar bisa mengakses file secara remote. Berkat cloud computing, penggunanya dapat mengecek email di komputer mana pun, atau bahkan menyimpan serta mengakses file dari mana pun seperti Dropbox atau Google Drive.

Maka itu, perusahaan-perusahaan yang menggunakan cloud dapat memangkas biaya secara signifikan. Sebelum adanya cloud, perusahaan harus membeli, memiliki, membangun manajemen informasi teknologi (IT) mereka sendiri. Sebaliknya, dengan adanya cloud, perusahaan hanya membutuhkan pusat server dan divisi IT agar memastikan internet yang dimiliki cepat dan stabil, agar karyawannya bisa berinteraksi dengan cloud secara online.

Cloud membuat para karyawan bisa menghemat ruang penyimpanan di laptop atau komputer. Saat ada perangkat lunak atau program yang membutuhkan update, tinggal download saja tanpa menggunakan cara tradisional seperti menggunakan disc atau flash drive

Contohnya Adobe, penggunanya bisa mengakses aplikasi melalui Cretive Cloud dengan model subscription. Ini memungkinkan penggunanya mengunduh versi terbaru dan memperbaiki program lebih mudah.

Anda dapat membaca artikel kami lebih lanjut mengenai ini >> Keuntungan dan Kelemahan Cloud Computing Untuk Infrastruktur IT Perusahaan

contoh pemanfaatan cloud computing : cloud storage

Cloud computing dari sisi bisnis

Untuk pindah ke sistem cloud, hal pertama yang harus dilakukan adalah untuk segera menghitung nilai infrastruktur IT yang Anda punya. Ada banyak faktor seperti biaya memelihara data center, biaya sewa, harga hardware serta software, spesifikasi CPU, RAM, dan lain-lain. Harus dipirkirkan juga apakah Anda akan membuangnya atau membangun ulang untuk cloud dan paket SaaS. Setiap opsi memiliki ongkosnya masing-masing. Menggunakan cloud juga harus menghitung biaya karyawan tambahan, misalnya.  

Bisnis bisa menggunakan cloud computing dengan cara yang berbeda. Beberapa pengguna membiarkan seluruh aplikasi atau datanya di cloud, sementara ada juga yang menggunakan model hybrid, yang berarti hanya beberapa aplikasi atau data di private server, sementara sisanya di public cloud.

Beberapa penyedia layanan cloud yang populer di Indonesia adalah:



MATERI 7: INFORMATION SECURITY

Apa Itu Information Security?

Menurut CISCOinformation security, atau yang biasa disebut juga dengan InfoSec adalah proses dan perangkat yang didesain untuk melindungi informasi penting dan rahasia suatu bisnis dari terjadinya modifikasi dan kerusakan.

Selain itu, information security juga bisa diartikan sebagai perlindungan kepada informasi atau sistem informasi dari akses, penggunaan, gangguan, modifikasi, dan perusakan yang tidak diizinkan.

Terkadang, banyak orang yang tidak bisa membedakan information security dengan cybersecurity.

InfoSec adalah bagian krusial dari cybersecurity yang merupakan proses yang didesain khusus untuk keamanan data. Cybersecurity merupakan istilah yang lebih general dibandingkan InfoSec.

Secara khusus, terkadang ada pekerjaan untuk menangani information security. Jenisnya bisa beragam, terlepas dari itu, menurut Infosec Institute, beberapa pekerjaan ini membutuhkan latar belakang programmer yang kuat.

Baca Juga: Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Melamar Lowongan Kerja Bidang IT

Jenis-Jenis Information Security

Information Security

© Pexels

Berikut adalah beberapa jenis dari InfoSec:

1. Application security 

Application security atau kemanan aplikasi mencakup kerentanan software di aplikasi web dan mobile serta programming interfaces (APIs).

Kerentanan ini biasa ditemukan di otentikasi atau otorisasi pengguna. Selain itu, bisa pula ditemukan di integritas kode dan konfigurasi, serta kebijakan dan prosedur.

Kerentanan aplikasi mengakibatkan rentannya terjadi pelanggaran information security yang signifikan. Application security merupakan salah satu perimeter penting dalam InfoSec.

2. Cloud security

Cloud security atau keamanan cloud berfokus pada pembuatan hosting aplikasi yang aman. Hal ini termasuk saat berhubungan dengan aplikasi cloud pihak ketiga.

“Cloud” sendiri artinya adalah aplikasi beroperasi dengan sistem berbagi atau shared environment.

Perusahaan dan bisnis perlu memastikan bahwa terdapat batasan dan isolasi yang aman di antara proses pembagian ketika menggunakan cloud.

3. Kriptografi

Enkripsi data saat sedang diproses membantu memastikan kerahasiaan dan integritas data. Tanda tangan digital biasanya digunakan dalam kasus kriptografi untuk memvalidasi keaslian data.

Oleh karena itu, kriptografi dan enkripsi menjadi sangat penting. Salah satu contoh dari kriptografi adalah Advanced Encryption Standard (AES).

4. Keamanan Infrastruktur

Keamanan infrastruktur berkaitan dengan perlindungan jaringan internal dan ekstranet seperti laboratorium, pusat data, server, desktop, dan perangkat seluler.

5. Respons insiden

Respons insiden berfungsi memantau dan menyelidiki perilaku serta aktivitas yang berbahaya atau mencurigakan.

Untuk mencegah pelanggaran, staf IT harus memiliki rencana insiden untuk mengatasi ancaman yang ada dan memulihkan jaringan.

Selain itu, rencana tersebut perlu meliputi menciptakan sistem yang dapat menyimpan data untuk digunakan dalam analisis forensik dan penuntutan yang mungkin terjadi.

Data ini dapat juga digunakan untuk membantu mencegah pelanggaran lebih lanjut dan menemukan penyerang.

6. Manajemen kerentanan

Manajemen kerentanan adalah proses pemindaian lingkungan untuk menemukan titik-titik lemah dan memprioritaskan perbaikan berdasarkan risiko.

Di banyak jaringan, bisnis terus menambahkan aplikasi, pengguna, infrastruktur, dan lain-lain.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memindai jaringan secara konstan sehingga dapat mengetahui jika ada potensi terjadinya kerentanan.

Menemukan kerentanan di awal dapat menghemat biaya besar dikeluarkan ketika pelanggaran sudah terjadi.

Baca Juga: Kamu Fresh Graduate dan Ingin Kerja Sebagai Software Engineer di Startup Unicorn?

Ancaman bagi Information Security

software development

© Freepik

Dalam information security, ancaman dapat berupa serangan pada software, pencurian identitas, sabotase, bahkan penghancuran informasi. Ancaman ini akan berusaha mengambil keuntungan dari kerentanan keamanan.

Selain itu, software juga rentan terkena virus, wormsTrojan horses, dan lain-lain. Banyak yang menganggap ancaman tersebut pada umumnya sama.

Namun, geeks for geeksmenyebut bahwa kesamaan yang mereka miliki hanya sama-sama ancaman bagi software. Di luar itu, mereka memiliki perilaku serta butuh penanganan yang berbeda.

Setelah mengetahui beberapa jenis InfoSec, waktunya mengetahui macam ancaman untuk kamu antisipasi

1. Malware

Malware terdiri dari dua kata yaitu malicious dan software. Pada dasarnya, malware berarti software berbahaya yang dapat berupa kode program yang mengganggu atau apa pun yang dirancang untuk melakukan aktivitas jahat pada sistem.

Adapun malware terbagi menjadi 2 yaitu:

  • infection methods
  • malware actions

Malware berdasarkan infection methods antara lain adalah virus, worms, trojan, dan bots. Sementara itu, malware berdasarkan aksi adalah adwarespyware, scarewarerootkits, dan zombies.

2. Pencurian kekayaan intelektual

Pencurian kekayaan intelektual berarti pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual suatu pihak seperti hak cipta atau paten.

3. Pencurian identitas

Pencurian identitas artinya ketika seseorang bertindak sebagai orang lain untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau mengakses informasi penting.

Contohnya, seperti mengakses akun media sosial seseorang dengan menggunakan kredensial milik mereka.

4. Pencurian perangkat dan informasi

Ancaman ini semakin meningkat karena sistem perangkat mobile dan informasi yang telah tersebar melalui mobile dan cloud.

5. Sabotase

Sabotase berarti menghancurkan situs web suatu perusahaan untuk menghilangkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan tersebut.

6. Pemerasan informasi

Pemerasan informasi adalah pencurian informasi perusahaan untuk menerima pembayaran sebagai imbalannya.

Contohnya, mengunci file korban sehingga tidak dapat diakses. Umumnya, ini dilakukan untuk memaksa korban membayar sebagai syarat membuka kunci tersebut.

7. Serangan media sosial

Kini, serangan media sosial marak terjadi. Istilah cyber criminal bahkan muncul di mana mereka dapat mengidentifikasi sekelompok situs web dan media sosial yang ramai dikunjungi untuk mencuri informasi.

8. Mobile malware

Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita terhubung dengan internet, maka bahaya keamanan akan terjadi.

Begitu pula dengan telepon seluler yang di mana aplikasi game dirancang untuk menarik perhatian pelanggan. Sayangnya, pelanggan bisa secara tidak sengaja memasang virus di perangkat mereka.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

keterkaitan antara pendidikan dan teknologi NAMA: RIFALDI

 KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI Pendidikan dan teknologi memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mendukung dalam mencipta...